DaerahUncategorized

HIV/AIDS Meningkat di Kota Banda Aceh

Aradionews – Dinas Kesehatan Banda Aceh, mencatat human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) di daerah itu meningkat.

Terhitung sejak 2008 hingga Oktober 2023 mencapai 350 kasus. “Kasus HIV/AIDS di daerah itu meningkat pesat pada 2021 hingga 2023,” kata Kepala Dinkes Banda Aceh, Lukman, Jumat, 1 Desember 2023.

Lukman merincikan 2008 HIV/AIDS di daerah itu sebanyak enam kasus, 2009 dua kasus, 2010 tiga kasus, 2011 satu kasus, 2012 dua kasus. Kasus Meningkat, Penderita HIV/AIDS di Aceh Utara Capai 163 Kasus  Selanjutnya 2013 satu kasus, 2014 dua kasus, 2015 enam kasus, 2016 enam kasus, 2017 sepuluh kasus, 2018 tujuh kasus, 2019 sepuluh kasus, 2020 lima kasus. Penyimpangan Seksual Faktor Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Banda Aceh Angka itu semakin meningkat pada 2021 sebanyak 84 kasus, 2022 tercatat 88 kasus dan hingga Oktober 2023 mencapai 117 kasus.

Lukman menjelaskan, HIV merupakan retrovirus. Memiliki kemampuan menggunakan RNA dan DNA sel induk untuk membuat virus baru. Selain itu menginfeksi tubuh, memiliki masa inkubasi cukup lama dan menimbulkan gejala AIDS. “Penularan HIV dapat melalui hubungan seksual, darah atau transplantasi organ dan jaringan. Kemudian dari ibu ke anak,” ujarnya.

Lukman menambahkan terdapat empat populasi kunci yang rentan terinfeksi HIV. Seperti waria, wanita pekerja seks (WPS), laki-laki seks laki-laki (LSL) dan pengguna narkoba suntik.  “Namun hubungan seksual sesama jenis atau LSL, menjadi penular terbanyak HIV di Banda Aceh,” tutur Lukman.

Lukman berharap masyarakat harus waspada terhadap siklus penularan HIV. Populasi  kunci bila sebelum menikah, sebaiknya dilakukan screening HIV.  Dikatakan Lukman, pelayan HIV sudah ada di Puskesmas di Banda Aceh, dijamin kerahasian, baik untuk berobat rutin maupun pemeriksaan lainnya.(aradio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *